Untuk apa membuat foto pre wedding?
Sudah menjadi tren sekarang ini bahkan sepertinya sudah menjadi suatu keharusan sebelum menikah pasangan pengantin membuat foto-foto pre wedding. Biasanya tujuan utama untuk membuat foto-foto pre wedding adalah agar calon pengantin bisa memanjang foto mereka pada resepsi pernikahan, biasanya dipajang di pintu masuk sehingga para undangan mengetahui mereka masuk ke tempat resepsi pernikahan yang benar. Dan bisa juga foto-foto pre wedding dibuat untuk ditaruh di kartu undangan.
Ada juga pasangan memakai foto-foto pre wedding untuk dibuat slideshow agar tamu-tamu undangan bisa menikmati keindahan foto pasangan pengantin sambil mendengarkan pidato atau menikmati hidangan. Sehingga tentunya akan menambah suasana hidup saat resepsi pernikahan.
Namun dari semua itu, dalam sebuah pemotretan foto pre wedding, pasangan calon pengantin juga dituntut dan dilatih untuk melakukan sesuatu itu dalam kebersamaan dan kekompakan. Karena foto berpasangan itu tanpa kekompakan pasangan, hasilnya tentu tidak akan bagus. Pasangan calon pengantin harus mampu memadukan karakter masing-masing pribadi yang akan ditampilkan dalam sebuah foto.
Tentunya foto-foto pre wedding tidak untuk saat upacara pernikahan saja. Foto-foto ini akan menjadi kenangan seumur hidup. Yang bisa kita buka kembali kapan saja. Dan mengingat kembali saat-saat indah bersama pasangan apalagi pas kalau kita merasa hubungan kita bersama pasangan mulai ada jarak. Dengan membuka lagi foto-foto album yang dulu, paling tidak akan akan ada rasa ingin mengulang lagi kehangatan dan kebersamaan hubungan seperti dulu.
Pre wedding itu haram
Mungkin bagi beberapa orang foto pre wedding itu haram. Jika itu terjadi kita bisa juga melakukan pemotretan setelah upacara pernikahan yang biasa disebut post wedding. Pada dasarnya mempunyai fungsi yang sama seperti pre wedding yakni membuat foto-foto kenangan bersama pasangan, cuma pemotretan dilakukan setelah menikah.
Kalau pun kita tetap ingin membuat foto-foto pre wedding namun biar tidak melanggar ajaran agama, bisa diakali dengan membuat foto dengan pose-pose yang tidak terlalu mesra.
Jadi foto pre wedding itu banyak gunanya. Tergantung kembali ke masing-masing pasangan. Haram tidaknya tergantung bagaimana kita menyikapinya. Walaupun memang tanpa membuat foto-foto pre wedding, sebuah pernikahan tetap bisa dilangsungkan. Namun perlu juga dipertimbangkan kegunaan-kegunaan seperti yang saya sebut diatas. (theowidharto.com)